Beton Retak? Ini Solusinya..
Kalau
pada “Faktor Penyebab Keretakan Beton” kita hanya membahas faktor
penyebabnya, kali ini kita tidak akan membahas tentang solusi mengatasi
beton yang terlanjur retak.
Setidaknya, ada 6 (enam) bidang beton yang cenderung retak, mari kita
simak satu-persatu retak beton tersebut berikut solusi mengatasinya :
1 Retak Beton Balok
Retak struktur pada balok memiliki pola vertikal atau diagonal seperti pada gambar diatas, selain
itu terdapat juga pola retak-retak rambut. Keretakan balok beton dapat
dikategorikan menjadi retak struktur yang terdiri dari retak lentur yang
memiliki pola vertikal/tegak biasanya disebabkan oleh beban yang
melebihi kemampuan balok dan retak geser yang memiliki pola
diagonal/miring biasa terjadi setelah adanya retak lentur yang memiliki
pola vertikal. Retak geser juga dapat terjadi jika balok terkena gaya
gempa. Selain itu keretakan balok dapat disebabkan proses pengerjaan
yang kurang sempurna. Retak-retak kecil atau retak rambut, banyak
disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Umumnya terjadi karena balok
terpapar sinar matahari dan hujan.
Alternatif solusi :
a. Untuk balok beton yang di bawahnya terdapat dinding, dapat dibuat
kolom/tiang kecil tambahan disekitar retakan. Fungsi kolom ini adalah
untuk menopang balok dan membantu menyalurkan beban ke bawah/pondasi.
b. Untuk balok beton yang di bawahnya tidak memungkinkan diberi kolom
tambahan, pertama-tama diberi injeksi epoxy pada retakan, kemudian
dilakukan pembesaran dimensi balok dengan perkuatan eksternal. Untuk jasa injeksi dpt hubungi sy di no hp/wa 0813-9680-9681 kornelius sagala (Aplikator sika)
Gambar injeksi keretakan retaining wall
Gambar injeksi keretakan retaining wall
c. Untuk retakan kecil, cukup dilakukan penambalan dengan plesteran.
Tujuannya agar tulangan besi tidak berhubungan langsung dengan udara
luar yang dapat menyebabkan karat
2. Retak Beton Kolom
Keretakan pada kolom bisa dikategorikan menjadi tiga jenis, kerusakan
yang sifatnya tidak membahayakan, sedang dan membahayakan bila tidak
segera ditangani. Apa saja yang menyebabkan kolom retak ?
a. Retak geser
Retak dengan pola diagonal/miring pada kolom biasanya disebut retak
geser, yang disebakan oleh gaya pada arah horisontal/datar. Retak geser
seperti ini cukup membahayakan bila tidak segera di tangani, karena bisa
menyebakan kolom roboh dan tidak mampu menopang bangunan.
b. Retak lentur
Retak dengan pola horisontal/datar biasanya disebut retak lentur,
disebabkan oleh tekanan yang berlebihan pada kolom. Seperti halnya retak
geser, retak lentur perlu ditangani dengan cermat.
c. Selimut beton terkelupas
Selimut beton pada kolom terkelupas, dapat disebakan oleh rendahnya
kualitas/mutu beton yang digunakan, sehingga kekuatan beton terhadap
tekanan berkurang dan selimut beton mudah pecah. Kontrol terhadap
tahapan pembangunan sangat diperlukan untuk mencegah penurunan kualitas
beton.
d. Tulangan bengkok
Kerusakan pada kolom dimana tulangan besi utama terlihat bengkok. Secara
kasat mata terlihat kolom sedikit bengkok. Hal ini diakibatkan
kurangnya jumlah dan atau kurangnya ukuran besi pengikat (sengkang).
e. Retak rambut dengan pola tidak beraturan
Saat usia bangunan masih muda, retak-retak rambut sudah bisa dideteksi.
Sekalipun retak rambut tidak membahayakan, namun cukup mengganggu
pemandangan. Retak-retak kecil ini banyak disebabkan oleh pengaruh
lingkungan, yaitu perubahan suhu panas dan dingin yang drastis. Misalnya
rumah dibangun pada musim panas, setelah selesai terpapar hujan terus
menerus.
Alternatif solusi :
a. Untuk retak diagonal dan retak horisontal perlu dilakukan pemeriksaan
kekuatan kolom, apabila kolom masih cukup kuat cukup dilakukan grouting
dengan cairan epoxy pada daerah tekan.
b. Jika setelah di analisa kolom kurang kuat, maka diperlukan pelebaran
ukuran kolom atau dpt dilakukan dengan perkuatan struktur dengan pemasangan carbodur (info kornelius sagala hp/wa 0813-9680-9681).
Gambar pemasangan sika carbodur:
Gambar pemasangan sika carbodur:
c. Untuk retak-retak kecil, cukup dilakukan penambahan dengan plesteran
agar tulangan besi tidak berhubungan dengan udara luar yang dapat
menyebabkan karat.
3. Retak Beton Dinding/Lantai
Keretakan pada dinding banyak disebabkan oleh kurangnya kualitas beton
dinding basement. Kualitas beton dinyatakan dengan satuan K (contoh :
K-125, K-175, K-250 dst). Untuk rumah-rumah yang dibangun secara massal
kerusakan semacam ini banyak ditemui. Keretakan pada lantai akibat gaya
uplift yang melebihi kapasitas lantai basement. Adanya pergerakan tanah
di bawah lantai basement, sehingga terjadi keretakan pada dinding dan
lantai basement. Ini dapat juga mengakibatkan sobeknya waterstop (karet
penahan air tanah).
Alternatif Solusi :
1. Siapkan cairan kimia khusus yang sifatnya mengikat dan cepat kering
(epoxy), selanjutnya suntikkan/grouting pada daerah retakan.
2. Untuk waterstop yang sobek harus diganti dengan yang baru.
4. Retak Beton Dinding Pagar
Sering kita jumpai dinding pagar tembok yang miring atau hampir roboh.
Tentu saja akan membahayakan bila dinding roboh dan menimpa lingkungan
di sekitarnya atau orang yang melintas. Apa saja penyebab dinding pagar
tembok roboh ? Pertama letak pondasi kurang dalam sehingga tidak mampu
menahan beban dinding pagar di atasnya, akibatnya dinding miring. Kedua,
dinding pagar tembok terkena beban angin/dorongan yang besar. Adanya
perubahan karateristik tanah di sekitar pondasi pagar yang mengakibatkan
daya dukung tanah berkurang, sehingga memperlemah pondasi.
Alternatif Solusi :
1. Gali tanah di sekitar pondasi, luruskan pagar yang miring dengan
penambahan perkuatan sementara, berupa penopang kayu/besi pada dinding
pagar.
2. Buat pondasi dan sloof di belakang pagar sebagai tempat dudukan kolom/tiang penopang.
3. Buat kolom/tiang berbentuk segitiga untuk menahan kemiringan pagar.
Ukuran tiang disesuaikan dengan beban dinding yang ditopang.
5. Retak Beton Pondasi Batu Kali
Penyebab :
1. Lapisan tanah di bawah pondasi kurang padat/kurang keras sehingga tidak mampu menopang beban di atasnya.
2. Ukuran pondasi kurang besar, tidak sesuai dengan beban bangunan di atasnya.
3. Posisi/letak pondasi berada dalam sudut longsor tanah.
4. Tanah mengalami perubahan karakteristik akibat kejadian alam seperti banjir, gempa bumi.
Alternatif Solusi :
1. Buat pondasi baru yang berada dekat dengan pondasi yang turun. Tujuannya untuk membagi beban yang berlebih.
2. Padatkan permukaan tanah di bawah pondasi yang baru dengan cara
manual atau dengan bantuan mesin stamper sehingga daya dukung tanah
meningkat.
3. Perbaiki ketinggian balok dan dinding yang rusak akibat penurunan pondasi.
4. Buat tiang di atas pondasi baru untuk menghentikan penurunan.
6. Retak Keramik diatas Lantai Beton
Penyebab :
1. Pecahnya keramik lantai bisa disebabkan oleh beton di bawahnya.
Lantai beton yang terkena beban yang melebihi kapasitasnya akan
retak/pecah. Akibatnya lantai keramik yang menempel di atasnya turut
retak/pecah.
2. Adanya gempa menyebabkan lantai beton terkena gaya geser sehingga
mengalami pergerakan. Gerakan ini juga dapat menyebabkan lantai keramik
di atasnya retak/pecah.
3. Penggunaan kualitas beton yang tidak memenuhi syarat. Misalnya
komposisi campuran semen, pasir dan air yang tidak sesuai atau
menggunakan air yang kotor dapat menyebabkan lantai beton retak.
4. Kesalahan teknis dalam pengerjaan lantai beton, misalnya kekeliruan
pada susunan.anyaman besi beton, posisi sambungan coran beton,
perancah/bekisting dilepas sebelum beton cukup keras.
Alternatif Solusi :
1. Lepaskan lantai keramik yang pecah dan kikis retakan pada lantai beton.
2. Beri cairan kimia khusus untuk menutup retakan.
3. Tutup kembali permukaan lantai beton yang sudah diperbaiki dengan keramik.Informasi lebih lanjut hub kornelius sagala hp/wa 0813-9680-9681
Komentar
Posting Komentar